Meta dikabarkan telah membentuk kemitraan untuk memungkinkan pengiklan dengan mudah memperkenalkan promosi menggunakan materi 3D dalam persiapan untuk Metaverse.
Kemitraan tersebut melalui teknologi e-commerce bernama VNTANA yang memungkinkan pengiklan mengunggah model 3D produk mereka sehingga dapat ditampilkan berbeda dari iklan yang saat ini ditampilkan di Facebook dan Instagram.
"Mataverse pada dasarnya adalah ruang virtual, dunia yang penuh dengan kemungkinan, termasuk mendapatkan bentuk 3D yang sesuai untuk pemasaran produk," kata CEO VNTANA, Ashley Crowder, dikutip Reuters, Sabtu.
Menurut Ashley, kerja sama ini merupakan pijakan baru di bidang pemasaran yang juga dikenal dengan Metaverse.
Nantinya, ketika seseorang mengakses Metaverse melalui headset AR / VR, iklan mungkin muncul sebagai produk.
Meta sebelumnya telah bermitra dengan perusahaan augmented reality (AR) Modiface dan PerfectCorp untuk membantu merek kecantikan dan kosmetik membuat iklan 3D dan AR dengan lebih mudah.
Sejak saat itu, pengguna Facebook dan Instagram dapat melihat dan berinteraksi dengan produk seolah-olah mereka langsung berada di toko, serta melihat bentuk produk yang dijual.
Ruang virtual sendiri memungkinkan Anda untuk melihat produk dari semua sudut dan merasa seperti sedang digunakan secara langsung.
“Di satu sisi, kami dapat melihat sekilas apa yang dapat kami harapkan dari perangkat masa depan seperti kacamata AR,” kata Chris Barbour, Kepala Kemitraan AR di MetaReality Labs.
Sebelum mengintegrasikan VNTANA dengan Meta, pengiklan harus memformat ulang file 3D mereka agar kompatibel dengan sistem periklanan Meta. Merek sekarang dapat menggunakan VNTANA untuk mengunggah file dengan mudah dan mengubahnya menjadi iklan tanpa memerlukan keahlian teknis dalam memproses gambar 3D.